RT
@Watching Islamic debates on youtube. Why does religion seem so complicated? The
more I learn the more I realize how ignorant I am.
Kemudian
reply saya adalah: Actually it is so simple, not complicated. Cukuplah kita
melakukan dua hal saja. 1. Selalu berbuat baik kepada sesama. 2. Selalu
berkata-kata baik kepada sesama.
Bisakah
Anda semua melaksanakan dua hal simple itu saja? Bila bisa, maka dunia akan
segera menjadi surga. Betul itu. Karena intisari dari agama telah
dilaksanakan.
Memang
demikian, sebenarnya intisari dari agama cuma dua hal itu saja. Intisari dari
puluhan atau bahkan ratusan kitab kuning yang tebal itu ya cuma dua hal itu
saja. Cukup beberapa kata. Bagi sebagian orang itu adalah hal yang mudah.
Sayangnya, bagi sebagian orang lagi ternyata sangat sulit sekali melakukan dua
hal melakukan dua hal simple itu saja. Sangat sulit. Bahkan, yang mereka lakukan
tiap hari tiap detik adalah sebaliknya, yakni 1.Selalu berbuat kejahatan kepada
sesama 2.Selalu mencaci maki dan berkata- kotor kepada sesama. Selesai berbuat
kejahatan dan caci maki yang satu kemudian sibuk memikirkan apa lagi kejahatan
dan caci maki yang akan dilakukan berikutnya. Betapa menyedihkannya orang-orang
yang semacam itu. Padahal, agama bukanlah semata-mata shalat, puasa atau haji.
Itu lebih merupakan hubungan kita dengan Tuhan--hablum minallah-- dan hanya
Tuhan yang menjadi hakim kita atas soal-soal ritual semacam itu, bukan
manusia.
Ada
yang jauh lebih penting dari itu. Dan itu bukan Tuhan saja yang menjadi hakimnya
dan menilai perbuatan Anda, tetapi juga manusia, masyarakat di sekeliling kita,
yaitu hablum minan naas. Dan ternyata, bila hal ini kita abaikan dan tak pernah
kita laksanakan, bahkan kita langgar, maka tak bakalan Tuhan menerima ibidah
ritual kita, akan gugur dan hangus semuanya ibadah ritual kita, muspro. Biarpun
kita shalat jungkir balik 50 kali sehari atau pergi haji ping pitu likur (27
kali) itu akan sia-sia. Percuma. Hangus begitu saja. Oke lihatlah hadits-hadits
pada catatan di bawah. Saya kompilasi pada tahun 2002.
Saya tampilkan lagi sekarang dengan sedikit revisi. Anda boleh lihat salah
satunya di bawah sini.
Berkata
Anas, ”Dalam perjalanan dengan Nabi Muhammad saw. Kebanyakan dari kami berteduh
di bawah naungan pakaian masing-masing. Yang berpuasa tidak berbuat apa-apa,
tetapi yang membatalkan puasanya melayani dan merawat yang sakit. Kemudian Nabi
Muhammad bersabda, “Orang yang membatalkan puasanya mengambil pahala hari ini
seluruhnya”.
Agama
memang bukanlah hanya ibadah ritual semata.
17
Oktober 2010