Oleh: Helmi Junaidi
Sedari kecil kita sudah diajarkan bahwa al-Quran telah
membuat masyarakat Arab jahiliyah tidak jahil lagi. Tapi, sebagian orang masih
suka meragukan ajaran al-Quran. Coba lihat berapa ratus juta bayi perempuan
yang telah diselamatkan oleh ajaran al-Quran? Di Cina, India dan beberapa
negara Asia Timur pembunuhan bayi perempuan masih menjadi epidemik hingga zaman
twitter sekarang ini dengan total korban ratusan juta. Silakan baca It’s a girl documentary explores gendercide in China and India dan The United Nations estimates as many as 200 million girls are missing in the world today because of
gendercide.
Korban PD I, PD II, dan seluruh perang lain dimuka
bumi digabung pun, total masih kalah besar dengan jumlah tersebut.
Perikemanusiaan wajib berterima kasih kepada ajaran Al-Quran, yang telah
menyelamatkan puluhan juta nyawa bayi perempuan di Timur Tengah. Seandainya
saja India dan Cina memeluk Islam, maka tentu kejadian yang luar biasa tragis dan
tragis semacam yang diberitakan di atas tidak akan pernah terjadi.
Selain itu, berapa juga jumlah korban tewas sia-sia
di jalan-jalan raya Eropa dan Amerika karena banyak orang suka menyetir sambil
mabuk? Di negara-negara Islam kejadian seperti itu sangat langka, yang ada
paling-paling karena mengantuk. Padahal, di Amerika dan Eropa berita kecelakaan
karena sopir mabuk itu sarapan sehari-hari dan sudah menelan banyak korban.
Ajaran al-Quran telah menyelamatkan banyak nyawa lagi. Anda pernah menonton
atau membaca berita di Indonesia ada kecelakaan gara-gara sopir mabuk? Tak pernah
ada. Yang ada paling-paling cuma karena sopir mengantuk saja. Di Eropa dan
Amerika, selain disebabkan sopir mengantuk, masih ditambah lagi kecelakaan
karena sopir mabuk, yang bahkan jumlahnya jauh lebih banyak.
Oya, Anda tahu botol apa yang biasanya dibawa
sopir-sopir angkot dan metromini di Jakarta yang saya berkali-kali bilang
sangat brengsek itu? Mereka cuma membawa botol air mineral. Karena itu, walau
mereka nyetirnya sangat ugal-ugalan, relatif jarang terjadi kecelakaan. Karena
fungsi motorik reflek mereka tetap baik, tak terpengaruh miras. Bayangkan bila
para sopir ugal-ugalan seperti mereka hobi minum miras juga. Dijamin setiap
hari ada biskota yang dibakar massa. Syukurlah mereka cuma minum air putih.
Karena ajaran Islam juga, yang mengharamkan miras, sehingga mobil anda tak
pernah diseruduk metromini dan kopaja. Reflek sopir-sopir itu rata-rata tetap
sangat baik. Alfred Wallace di bukunya The Malay Archipelago juga memuji para
pelaut di Nusantara yang temperate, sangat jauh berbeda dengan tabiat pelaut
Eropa pada masa itu yang rata-rata urakan dan sangat hobi minum minuman keras.
Dalam soal AIDS juga Islam telah menyelamatkan
jutaan nyawa manusia. Di Utara Sahara yang mayoritas Islam, no problemo.
Padahal, wilayah di Selatan Sahara yang cuma terletak di seberangnya adalah
pusat AIDS sedunia, berjuta-juta manusia tewas merana. Di Asia Tenggara yang
Islam seperti Malaysia, Brunai dan Indonesia angka AIDS juga sangat minim.
Bandingkan dengan Thailand dan negara-negara sekitarnya, mewabah luar biasa.
Jutaan manusia tewas sudah di sana.
Jutaan nyawa lagi telah diselamatkan oleh ajaran
al-Quran yang melarang perzinahan dan pelacuran, penyebab utama wabah ganas
pemusnah massal tersebut. Di Thailand penyebab utamanya adalah pelacuran,
demikian juga di Afrika. Jutaan anak Afrika menjadi yatim piatu, keluarga
tercerai berai. Karena sepulang bergaul dengan pelacur di luar, di rumah si
suami bergaul juga dengan istrinya. Istrinya yang tak bersalah ikut tertular
juga. Ikut tewas juga, berjuta-juta istri. Hmm.. Apa pendapat kaum hawa tentang
suami-suami yang seperti ini?
Oleh karena itulah saudara-saudara, tetap patuhi
ajaran Walisongo yang bersumber dari al-Quran ini: Ojo seneng molimo, itu
sumber bencana sepanjang masa. Sepanjang sejarah Islam selama belasan abad ini,
ratusan juta nyawa manusia telah diselamatkan oleh ajaran al-Quran. Itulah
rahmatan lil alamien.
12 Sep 2012