30 November 2010 pukul 9:09
(terjemahan dari website yang saya tautkan di dinding facebook saya).
Adnan
Oktar adalah nama pena dari Harun Yahya, di websitenya dia mengklaim
dirinya sebagai "sarjana yang termasyhur dan terhormat" yang telah
mengabdikan dirinya untuk menulis tentang subyek ilmiah dan masalah
keagamaan seperti teori evolusi dan mukjizat tuhan.
Lebih
jauh dia disebut oleh pendukungnya sebagai "ilmuwan" terhormat yang
mempunyai banyak karya di beragam bidang keilmuwan (pada kenyataannya ia
sama sekali tak punya ijazah universitas). Dia hanya bisa bahasa Turki
(tidak bisa bahasa Inggris dan Arab). Faktanya adalah baru-baru ini
karya-karyanya dan yayasannya (Yayasan Riset Sains) dilarang di Turki,
dan para sektenya telah dikirim ke pengadilan. Ini tidak ada kaitannya
dengan aktifitas keislaman dan ilmiah mereka, tetapi dalam kaitan
dengan kejahatan seperti pemerasan dgn ancaman, pemerasan, memiliki
senjata api tanpa izin dan hubungan seksual dengan anak di bawah umur.
Sekitar tiga tahun yang lalu, atas keluhan para korban dan
bertahun-tahun kecurigaan, polisi Turki menggerebek tempat tinggal sekte
ini. Apa yang ditemukan di sana dan kesaksian para anggota sekte
sangatlah mengejutkan. Dengan berkedok mempromosikan Islam dan sains,
para anggota sekte ini didapati terlibat dalam kegiatan kriminal yang
sangat luas. Kejahatan ini termasuk pemerasan dgn ancaman, kepemilikan
senjata api tanpa izin dan hubungan seksual dengan anak di bawah umur 18
tahun. Ketua sekte, Adnan Oktar (direkam dengan kamera polisi,
membocorkan dan menunjukkan di saluran teve turki seperti Kanal D, ATV,
Star) mengaku memeras orang yang mereka pandang sebagai penghalang usaha
mereka. Mereka antara lain jurnalis surat kabar Hurriyet, Emin Colasan
dan Fatih Altayli, setelah mereka mempertanyakan sejumlah aktifitas
Harun Yahya seperti misalnya menyuap aparat pemerintahan kota Ankara.
Juga
politisi seperti Celal Adan (anggota parlemen) dan Mesut Yilmaz (bekas
perdana menteri Turki) telah korban sekte ini. Sekte Oktar mengatur
penipuan (photomontage) foto-foto Mesut Yilmaz dalam pakaian Freemason
dan upacaranya, serta memalsukan kartu anggota freemasonary untuk
dia. Penipuan ini diangap serius dan diterbitkan di beberapa koran
Pro-Islam (tanpa mereka mengetahui bahwa ini penipuan). Perdana Menteri
ini image-nya secara politis menjadi rusak di sepanjang sisa masa
pemerintahannya. Selanjutnya seorang fashion model bernama Ebru Simsek
diperas dan kemudian difitnah sebagai “pelacur” di pesan-pesan fax yang
dikirim ke beratus-ratus koran, saluran teve, perusahaan-perusahaan
besar, konsulat asing, kantor pemerintah dan lain-lain. Alasan fitnah
tersebut? Dia menolak berhubungan seks dengan Adnan Oktar. Tetapi, yang
paling mengejutkan dari aktifitas Oktar dan pengikutnya bukanlah hal di
atas. Saat penggerebekan mendadak, 20 wanita dan 2 pria ditemukan di
rumahnya. Kebanyakan dari gadis itu di bawah umur 18, (Oktar berusia
pertengahan 40-an) dan mereka mengklaim telah hubungan seksual dengan
Oktar dan para anggota sektenya. Dalam kesaksiannya, Oktar menyatakan
bahwa dia tidak melakukan kejahatan karena hubungan itu didasari suka
sama suka, yang diizinkan di bawah hukum Turki. Lebih jauh, Oktar
menegaskan bahwa hubungan itu diizinkan ajaran Islam karena dia dan
pengikutnya tidak melakukan "hubungan seksual yang nyata" dengan
gadis-gadis tersebut. Dia dan pengikutnya mengklaim bahwa mereka hanya
melakukan hubungan ‘anal dan oral’. Mereka lebih suka jenis ini hubungan
seksual ini karena menurut penafsiran mereka al-Qur'an mengizinkan
melakukan hal ini di luar perkawinan. Menurut tafsiran mereka hubungan
vagina di luar nikah adalah haram, tetapi anal dan oral itu ‘halal’.
Anda ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya? Yayasan mereka ditutup.
Adnan Oktar alias Harun Yahya dan kira-kira 40 dari anggota sektenya
diseret ke pengadilan. Saat di sana, mereka menolak pengakuan awal
mereka dan menyatakan bahwa itu diambil di bawah penyiksaan.
Proses
pengadilan berlangsung selama 2 tahun, sebagian besar dari korban
menarik tuntutannya karena ancaman atau suap dari para anggota sekte.
Akibatnya, sebagian besar kasus berhenti di tengah jalan, dan hanya dua
dari terdakwa yang dapat dipenjara, masing-masing selama 1 tahun.
Peristiwa penangkapan dan pengadilan ini di Turki diliput secara luas
oleh media dan reputasi (serta bisnis) dari sekte ini rusak untuk
selamanya. Pada saat ini, Harun Yahya hanya dianggap serius di
negara-negara asing di mana masalah hukum yang menimpa mereka sedikit
atau bahkan tidak pernah diberitakan sama sekali.