Sunday, September 15, 2013

Be careful of Harun Yahya aka Adnan Oktar

30 November 2010 pukul 9:11
(terjemahan dari website yang saya tautkan di dinding facebook saya).

Review di bawah ini dipublikasikan di Minaret, majalah terbitan Islamic Center of Southern California, setelah adanya review buku tentang Yahya's Evolution Deceit, pada Minaret edisi sebelumnya. Nama asli Yahya adalah Adnan Oktar. Sayangnya, sebagian besar umat Islam yang mempromosikan buku-buku Yahya mempunyai pengetahuan yang sangat sedikit tentang teori evolusi dan sains secara umum.Book Review by T.O. Shanavas.

THE EVOLUTION DECEIT: A FUNDAMENTALIST CHRISTIAN DECEPTION  Review buku berjudul “Kedustaan Evolusi Menyatakan Lubang di Teori Tersebut” dengan penulis anonim di Minaret vol. 22: 8 bersifat menyesatkan dan menipu. Kedustaan Evolusi oleh Harun Yahya adalah suatu kedustaan Kristen fundamentalis dengan topeng Islam. Buku ini menyesatkan umat Islam yang tidak bersalah yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang teori evolusi dan biologi. Penulis review buku tersebut menulis: buku ini “memberikan jawaban yang diperlukan bagi propaganda para evolusionis.” Dia menambahkan: buku itu “menunjukkan kecurangan dan distorsi para ilmuwan evolutionis. ” TIDAK! ! ! Sebaliknya buku Yahya itulah yang mendistorsi para ilmuwan jujur dengan cara memanipulasi statemen-statemen mereka.  Buku ini adalah sekedar karbon kopi dari argumen Kristen fundamentalis di Institute for Creation Research (ICR), San Diego, CA. Yahya dengan licik meluncurkan argumen ICR ke komunitas muslim dengan seringkali mengambil acuan ke Allah dan al-Qur'an. Bertindak sebagai murid yang baik dari ICR, dia mengambil alih semua argumen ICR ke bukunya seperti misalnya ketiadaan fosil transisi, kemustahilan dari adanya bentuk menengah, penipuan evolusi manusia, ketidaklayakan metode penanggalan radioaktif, dan ketidakmungkinan statistik dari evolusi di tingkat molekul.  Mengikuti modus operandi ICR, Yahya menggunakan psuedoscience untuk mempromosikan tafsiran al-Qur'an-nya. Referensi dari majalah ilmiah yang dikutipnya biasanya mendukung dan membela evolusi. Tetapi dia hanya mengambil satu kalimat dari artikel tersebut yang menurutnya bisa mendukung argumennya dan dia gunakan sebagai referensi ilmiah. Sebagaimana ICR, dia biasanya mendistorsi satu berita dari majalah terkenal untuk “membuktikan” kesimpulkannya. Dia dengan seenaknya mengabaikan fakta bahwa artikel tersebut atau artikel lain di majalah yang sama membela dan mendukung evolusi, padahal al-Quran memperintahkan, “…jangan sembunyikan bukti…” [al-Quran 2: 283).   Taktik dan strategi Yahya di buku ini dipinjam dan diinstruksikan oleh para gurunya fundamentalis Kristen dari ICR seperti Duane Gish, Henry Morris, John Morris dan lain-lain. Yahya dan organisasinya, Bilim Arastirma Vakfi [BAV]-Yayasan Riset Ilmiah, punya sejarah panjang bersahabat dengan ICR sejak 1992, termasuk menerima bantuan dari mereka. Yahya menjadi kenal baik dengan Duane Gish dan  Henry Morris saat mereka sering melakukan perjalanan ke Turki untuk mencari perahu Nabi Nuh [Ref: Acts & Facts 1998a,1998b). Duane Gish dan Henry Morris adalah peserta di konferensi untuk kreasionisme yang diorganisir oleh Yahya dan BAV pada tahun 1992. Kemudian bulan April dan Juli 1998 Yahya dan BAV mengorganisir tiga konferensi “internasional” yang berkolaborasi dengan ICR dengan tema “Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Kreasi.” Gish dan Morri diundang sebagai pembicara utama di konferensi  tersebut.  Setelah konferensi Morris menjelaskan kehadiran ICR di konferensi itu di Turki sebagai suatu “upaya untuk membawa orang Turki ke Kristus.” [Ref: ICR publication, Impact # 318 December 1999]. Pada artikel lainnya yang berjudul “Kreasi, Hari Natal  dan al-Quran” Henry Morris berharap, “Umat Muslim yang dipengaruhi oleh ICR akan mengenali Kristus.” [Ref: ICR publication: “Back to Genesis” December 1998, page 120]. Harapan serupa juga diungkapkan oleh John Morris, direktur ICR saat ini, di artikel berjudul“Evangelisme Kreasionis.” [Ref: the ICR publication: “Acts & Facts” 1998, 27:9].

Pada halaman 222 dari buku Yahya, dia menyebut Duane Gish sebagai “ahli evolusi yang termasyhur di dunia.” Ini adalah klaim tipuan lainnya oleh Yahya. Tak ada tak satu  pun artikel ilmiah yang pernah ditulis oleh Gish di majalah ilmiah selama 25 tahun ini. Tentu saja, dia telah menerbitkan banyak artikel di majalah Kristen konservatif. Gish salah satu dari founding father Organisasi Kristen Fundamentalis, ICR. Gish ahli biokimia yang tidak pernah melakukan riset paleo-anthropologi sendiri. Salah satu dari taktik Gish adalah memfitnah kredibilitas para antropolog secara umum yang mempelajari evolusi manusia dengan mengutip contoh-contoh kekeliruan mereka, khususnya fosil yang salah identifikasi. Salah satu protokol dari ilmuwan yang baik adalah "siapa yang membuat klaim menanggung beban untuk mendokumentasikannya". Tetapi Gish, "ilmuwan termasyhur" yang disebut Yahya  itu menolak ikut protokol para ilmuwan ini setelah dia membuat pernyataan manusia itu lebih dekat ke katak berdasarkan data rangkaian asam amino pada sebagian protein pada katak dan manusia. [Ref: PBS science program Nova in 1982]. Gish berkali-kali berjanji membuat dokumentasi atas pernyataannya, tetapi hal itu tidak pernah dilakukannya. Dia tidak menghormati protokol ilmuwan yang baik ketika dia akhirnya mengatakan bahwa itu adalah tugas para evolusionis untuk mencari tahu. [Ref: Eve, Raymond A. & Harrold, Francis B.1990. “The Creationist Movement in America” Boston: Twayne Publishers. Page 83]. Kelakuan Duane Gish ini menunjukkan bahwa dia tidak pantas disebut sebagai “ilmuwan termasyhur.”  Siapa penasehat Harun Yahya yang lainnya? Henry Morris dan John Morris! Kombinasi bapak dan anak!! Henry Morris sama sekali bukan ahli ilmu biologi atau ahli paleontologi. Dia insinyur hidraulik. Cara terbaik untuk memperkenalkan dia adalah dengan kata-katanya sendiri sehingga pembaca dapat menentukan opini mereka sendiri. Pendapatnya tentang ilmu pengetahuan adalah sebagai beikut: “Karena wahyu di Bibel itu mutlak benar dan mudah dipahami, maka fakta ilmiah itu bila ditafsirkan dengan benar akan memberikan kesaksian seperti yang terdapat pada Bibel. Tak ada sedikit pun kemungkinan bahwa fakta ilmu pengetahuan dapat bertentangan dengan Bibel.” .”[Ref: Morris, Henry M., ed. 1974. “Scientific creationism” (public school edition). San Diego: Creation-Life Pubs.].   Pernyataan Henry Morris tentang umur bumi adalah: “Di dalam Bibel, yang merupakan sabda Tuhan, Dia telah memberitahu kita segalanya tentang tentang kreasi dan sejarah purba bumi”. [Ref: Morris, Henry., 1967. “Evolution and the Modern Christian.” Philadelphia: Presbyterian and Reformed Pub. Co.] "Satu-satunya cara kita untuk menentukan umur bumi dengan benar adalah dengan mengikuti apa yang telah Tuhan beritahukan kepada kita. Dan karena Dia telah memberitahu kita dengan sangat jelasnya di Kitab Suci bahwa umur bumi itu cuma beberapa ribu tahun, dan tidak lebih dari itu, maka itu seharusnya bisa menyelesaikan semua pertanyaan dasar yang berkaitan dengan umur bumi." [Ref: The Remarkable Birth of Planet Earth by Henry Morris. Minneapolis, Minn. Dimension Books.1972. page.94.].

Henry Morris di tuisannya yang lain menyatakan “bahwa bumi hampir bisa dipastikan diciptakan kurang dari 10,000 tahun yang lalu.” [Ref: Morris, Henry., 1977. “The scientific Case for Creationism.” San Diego: Creation-Life Pub.].

Akhirnya, Henry M. Morris--ayah John Morris, yakni bos dari Duane Gish, pendiri ICR--nampaknya mencurigai Nabi Muhammad saw. berhubungan dengan setan? Saya kutip: "Muhammad sendiri, dengan penampakan dan wahyu yang diterimanya, adalah sesuatu yang bersifat mistik,  dan adalah sah untuk mempertanyakan apakah wahyu yang diterimanya melalui malaikat itu benar-benar dari Tuhan. . . Wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad itu berasal dari makhluk gaib, meskipun menekankan keunggulan Allah, menghadirkan potret yang sangat berbeda dengan karakter dan tujuan Tuhan yang diilhami Roh Kudus melalui para nabi dan rasulnya, baik yang di kitab Perjanjian lama maupun baru. Ini semua tak mungkin berasal dari sumber yang sama." (Henry M. Morris, The Long War Against God, Grand Rapids, Michigan: Baker Book House 1989, pp. 229-30). John Morris berpendapat sama dengan ayahnya berkenaan dengan umur bumi dan mungkin juga tentang Nabi saw. Jika tidak, mustahil dia bisa jadi direktur ICR. Siapa pun yang berpendapat demikian tentang dengan umur bumi tidak bisa disebut "ahli geologi terkenal" sebagaimana yang dikatakan Yahya. Dia bisa disebut sebagai "ahli geologi Bibel atau sarjana Bibel" tetapi yang jelas bukan seorang “famous geologist.”  John Morris, direktur ICR, adalah seorang insinyur geologi, bukan ahli geologi, dan pada saat ini tidak bekerja di bidang geologi. John Morris, penasehat Yahya, setelah menghadiri pembicaraan yang diorganisir oleh BAV dan Harun Yahya, menulis: " Sebagai sebuah grup [BAV di Turki], mereka punya akses sumber daya finansial yang lebih dari cukup, termasuk di media, sehingga dapat menyelimuti negara itu dengan informasi kreasi. Mereka memilih mengundang kreasionis internasional untuk publisitas mereka, dan terutama menyambut Kristen kreationis dari ICR daripada mereka yang sekedar anti-Darwin." [Ref: Morris, John. "Creationist Evangelism in Turkey." Acts & Facts 1998; 27:9.] Kesimpulannya, guru dari Harun Yahya adalah para fundamentalis Kristen. Taktik dan strateginya adalah yang juga dipraktekkan oleh para fundamentalis kristen tersebut. Yahya bahkan dengan liciknya memuliakan Duane Gish, Morris, dan lain-lain sebagai ilmuwan dan ahli evolusi yang “world-renowned".

Oleh karena itu, buku Yahya berjudul Kedustaan Evolusi adalah penipuan fundamentalis Kristen, dengan topeng berwajah Islam, yang salah menggambarkan Islam dan al-Qur'an. Umat Islam yang saat ini mempromosikan buku Yahya sebagai pembela umat Islam dari teori evolusi, harus mencari sumber selain buku-buku Yahya.