30 November 2010 pukul 9:11
(terjemahan dari website yang saya tautkan di dinding facebook saya).
Review
di bawah ini dipublikasikan di Minaret, majalah terbitan Islamic Center
of Southern California, setelah adanya review buku tentang Yahya's
Evolution Deceit, pada Minaret edisi sebelumnya. Nama asli Yahya adalah
Adnan Oktar. Sayangnya, sebagian besar umat Islam yang mempromosikan
buku-buku Yahya mempunyai pengetahuan yang sangat sedikit tentang teori
evolusi dan sains secara umum.Book Review by T.O. Shanavas.
THE
EVOLUTION DECEIT: A FUNDAMENTALIST CHRISTIAN DECEPTION Review buku
berjudul “Kedustaan Evolusi Menyatakan Lubang di Teori Tersebut” dengan
penulis anonim di Minaret vol. 22: 8 bersifat menyesatkan dan menipu.
Kedustaan Evolusi oleh Harun Yahya adalah suatu kedustaan Kristen
fundamentalis dengan topeng Islam. Buku ini menyesatkan umat Islam yang
tidak bersalah yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang teori
evolusi dan biologi. Penulis review buku tersebut menulis: buku ini
“memberikan jawaban yang diperlukan bagi propaganda para evolusionis.”
Dia menambahkan: buku itu “menunjukkan kecurangan dan distorsi para
ilmuwan evolutionis. ” TIDAK! ! ! Sebaliknya buku Yahya itulah yang
mendistorsi para ilmuwan jujur dengan cara memanipulasi
statemen-statemen mereka. Buku ini adalah sekedar karbon kopi dari
argumen Kristen fundamentalis di Institute for Creation Research (ICR),
San Diego, CA. Yahya dengan licik meluncurkan argumen ICR ke komunitas
muslim dengan seringkali mengambil acuan ke Allah dan al-Qur'an.
Bertindak sebagai murid yang baik dari ICR, dia mengambil alih semua
argumen ICR ke bukunya seperti misalnya ketiadaan fosil transisi,
kemustahilan dari adanya bentuk menengah, penipuan evolusi manusia,
ketidaklayakan metode penanggalan radioaktif, dan ketidakmungkinan
statistik dari evolusi di tingkat molekul. Mengikuti modus operandi
ICR, Yahya menggunakan psuedoscience untuk mempromosikan tafsiran
al-Qur'an-nya. Referensi dari majalah ilmiah yang dikutipnya biasanya
mendukung dan membela evolusi. Tetapi dia hanya mengambil satu kalimat
dari artikel tersebut yang menurutnya bisa mendukung argumennya dan dia
gunakan sebagai referensi ilmiah. Sebagaimana ICR, dia biasanya
mendistorsi satu berita dari majalah terkenal untuk “membuktikan”
kesimpulkannya. Dia dengan seenaknya mengabaikan fakta bahwa artikel
tersebut atau artikel lain di majalah yang sama membela dan mendukung
evolusi, padahal al-Quran memperintahkan, “…jangan sembunyikan bukti…”
[al-Quran 2: 283). Taktik dan strategi Yahya di buku ini dipinjam dan
diinstruksikan oleh para gurunya fundamentalis Kristen dari ICR seperti
Duane Gish, Henry Morris, John Morris dan lain-lain. Yahya dan
organisasinya, Bilim Arastirma Vakfi [BAV]-Yayasan Riset Ilmiah, punya
sejarah panjang bersahabat dengan ICR sejak 1992, termasuk menerima
bantuan dari mereka. Yahya menjadi kenal baik dengan Duane Gish dan
Henry Morris saat mereka sering melakukan perjalanan ke Turki untuk
mencari perahu Nabi Nuh [Ref: Acts & Facts 1998a,1998b). Duane Gish
dan Henry Morris adalah peserta di konferensi untuk kreasionisme yang
diorganisir oleh Yahya dan BAV pada tahun 1992. Kemudian bulan April dan
Juli 1998 Yahya dan BAV mengorganisir tiga konferensi “internasional”
yang berkolaborasi dengan ICR dengan tema “Keruntuhan Teori Evolusi:
Fakta Kreasi.” Gish dan Morri diundang sebagai pembicara utama di
konferensi tersebut. Setelah konferensi Morris menjelaskan kehadiran
ICR di konferensi itu di Turki sebagai suatu “upaya untuk membawa orang
Turki ke Kristus.” [Ref: ICR publication, Impact # 318 December 1999].
Pada artikel lainnya yang berjudul “Kreasi, Hari Natal dan al-Quran”
Henry Morris berharap, “Umat Muslim yang dipengaruhi oleh ICR akan
mengenali Kristus.” [Ref: ICR publication: “Back to Genesis” December
1998, page 120]. Harapan serupa juga diungkapkan oleh John Morris,
direktur ICR saat ini, di artikel berjudul“Evangelisme Kreasionis.”
[Ref: the ICR publication: “Acts & Facts” 1998, 27:9].
Pada
halaman 222 dari buku Yahya, dia menyebut Duane Gish sebagai “ahli
evolusi yang termasyhur di dunia.” Ini adalah klaim tipuan lainnya oleh
Yahya. Tak ada tak satu pun artikel ilmiah yang pernah ditulis oleh
Gish di majalah ilmiah selama 25 tahun ini. Tentu saja, dia telah
menerbitkan banyak artikel di majalah Kristen konservatif. Gish salah
satu dari founding father Organisasi Kristen Fundamentalis, ICR. Gish
ahli biokimia yang tidak pernah melakukan riset paleo-anthropologi
sendiri. Salah satu dari taktik Gish adalah memfitnah kredibilitas para
antropolog secara umum yang mempelajari evolusi manusia dengan mengutip
contoh-contoh kekeliruan mereka, khususnya fosil yang salah
identifikasi. Salah satu protokol dari ilmuwan yang baik adalah "siapa
yang membuat klaim menanggung beban untuk mendokumentasikannya". Tetapi
Gish, "ilmuwan termasyhur" yang disebut Yahya itu menolak ikut protokol
para ilmuwan ini setelah dia membuat pernyataan manusia itu lebih dekat
ke katak berdasarkan data rangkaian asam amino pada sebagian protein
pada katak dan manusia. [Ref: PBS science program Nova in 1982]. Gish
berkali-kali berjanji membuat dokumentasi atas pernyataannya, tetapi hal
itu tidak pernah dilakukannya. Dia tidak menghormati protokol ilmuwan
yang baik ketika dia akhirnya mengatakan bahwa itu adalah tugas para
evolusionis untuk mencari tahu. [Ref: Eve, Raymond A. & Harrold,
Francis B.1990. “The Creationist Movement in America” Boston: Twayne
Publishers. Page 83]. Kelakuan Duane Gish ini menunjukkan bahwa dia
tidak pantas disebut sebagai “ilmuwan termasyhur.” Siapa penasehat
Harun Yahya yang lainnya? Henry Morris dan John Morris! Kombinasi bapak
dan anak!! Henry Morris sama sekali bukan ahli ilmu biologi atau ahli
paleontologi. Dia insinyur hidraulik. Cara terbaik untuk memperkenalkan
dia adalah dengan kata-katanya sendiri sehingga pembaca dapat menentukan
opini mereka sendiri. Pendapatnya tentang ilmu pengetahuan adalah
sebagai beikut: “Karena wahyu di Bibel itu mutlak benar dan mudah
dipahami, maka fakta ilmiah itu bila ditafsirkan dengan benar akan
memberikan kesaksian seperti yang terdapat pada Bibel. Tak ada sedikit
pun kemungkinan bahwa fakta ilmu pengetahuan dapat bertentangan dengan
Bibel.” .”[Ref: Morris, Henry M., ed. 1974. “Scientific creationism”
(public school edition). San Diego: Creation-Life Pubs.]. Pernyataan
Henry Morris tentang umur bumi adalah: “Di dalam Bibel, yang merupakan
sabda Tuhan, Dia telah memberitahu kita segalanya tentang tentang kreasi
dan sejarah purba bumi”. [Ref: Morris, Henry., 1967. “Evolution and the
Modern Christian.” Philadelphia: Presbyterian and Reformed Pub.
Co.] "Satu-satunya cara kita untuk menentukan umur bumi dengan benar
adalah dengan mengikuti apa yang telah Tuhan beritahukan kepada kita.
Dan karena Dia telah memberitahu kita dengan sangat jelasnya di Kitab
Suci bahwa umur bumi itu cuma beberapa ribu tahun, dan tidak lebih dari
itu, maka itu seharusnya bisa menyelesaikan semua pertanyaan dasar yang
berkaitan dengan umur bumi." [Ref: The Remarkable Birth of Planet Earth
by Henry Morris. Minneapolis, Minn. Dimension Books.1972. page.94.].
Henry
Morris di tuisannya yang lain menyatakan “bahwa bumi hampir bisa
dipastikan diciptakan kurang dari 10,000 tahun yang lalu.” [Ref: Morris,
Henry., 1977. “The scientific Case for Creationism.” San Diego:
Creation-Life Pub.].
Akhirnya, Henry M. Morris--ayah John
Morris, yakni bos dari Duane Gish, pendiri ICR--nampaknya mencurigai
Nabi Muhammad saw. berhubungan dengan setan? Saya kutip: "Muhammad
sendiri, dengan penampakan dan wahyu yang diterimanya, adalah sesuatu
yang bersifat mistik, dan adalah sah untuk mempertanyakan apakah wahyu
yang diterimanya melalui malaikat itu benar-benar dari Tuhan. . . Wahyu
yang diterima oleh Nabi Muhammad itu berasal dari makhluk gaib, meskipun
menekankan keunggulan Allah, menghadirkan potret yang sangat berbeda
dengan karakter dan tujuan Tuhan yang diilhami Roh Kudus melalui para
nabi dan rasulnya, baik yang di kitab Perjanjian lama maupun baru. Ini
semua tak mungkin berasal dari sumber yang sama." (Henry M. Morris, The
Long War Against God, Grand Rapids, Michigan: Baker Book House 1989, pp.
229-30). John Morris berpendapat sama dengan ayahnya berkenaan dengan
umur bumi dan mungkin juga tentang Nabi saw. Jika tidak, mustahil dia
bisa jadi direktur ICR. Siapa pun yang berpendapat demikian tentang
dengan umur bumi tidak bisa disebut "ahli geologi terkenal" sebagaimana
yang dikatakan Yahya. Dia bisa disebut sebagai "ahli geologi Bibel atau
sarjana Bibel" tetapi yang jelas bukan seorang “famous geologist.” John
Morris, direktur ICR, adalah seorang insinyur geologi, bukan ahli
geologi, dan pada saat ini tidak bekerja di bidang geologi. John Morris,
penasehat Yahya, setelah menghadiri pembicaraan yang diorganisir oleh
BAV dan Harun Yahya, menulis: " Sebagai sebuah grup [BAV di Turki],
mereka punya akses sumber daya finansial yang lebih dari cukup, termasuk
di media, sehingga dapat menyelimuti negara itu dengan informasi
kreasi. Mereka memilih mengundang kreasionis internasional untuk
publisitas mereka, dan terutama menyambut Kristen kreationis dari ICR
daripada mereka yang sekedar anti-Darwin." [Ref: Morris, John.
"Creationist Evangelism in Turkey." Acts & Facts 1998;
27:9.] Kesimpulannya, guru dari Harun Yahya adalah para fundamentalis
Kristen. Taktik dan strateginya adalah yang juga dipraktekkan oleh para
fundamentalis kristen tersebut. Yahya bahkan dengan liciknya memuliakan
Duane Gish, Morris, dan lain-lain sebagai ilmuwan dan ahli evolusi yang
“world-renowned".
Oleh karena itu, buku Yahya berjudul
Kedustaan Evolusi adalah penipuan fundamentalis Kristen, dengan topeng
berwajah Islam, yang salah menggambarkan Islam dan al-Qur'an. Umat Islam
yang saat ini mempromosikan buku Yahya sebagai pembela umat Islam dari
teori evolusi, harus mencari sumber selain buku-buku Yahya.