Wednesday, September 3, 2014

Demokrasi, Kebebasan dan Kemajuan

Oleh: Helmi Junaidi

Monumen Four Freedoms di Kupang, NTT


Ada empat freedom yang dicita-citakan para pejuang kemerdekaan 1945, dan tentu juga cita-cita para bapak pendiri bangsa kita, yang diambil dari pidato Franklin D. Roosevelt tahun 1941.

1. Freedom of speech.
2. Freedom from want.
3. Freedom of worship.
4. Freedom from fear.

Lihat di website ini: Monumen Four Freedom, Yang Pertama Dikunjungi Bung Karno di Kupang. Monumen tersebut didirikan oleh para pejuang asal Flores yang baru pulang ikut pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. 

Semua yang ada di empat freedom itu harus kita capai bersama-sama, bukan cuma yang satu atau dua poin saja. Kemajuan ilmu pengetahuan pun hanya bisa terjadi bila ada kebebasan bicara. Ingat nasib Galileo? Tanpa freedom of speech dan freedom yang lainnya kita akan terbelakang.

Apakah saya secara pribadi melaksanakan hal itu? Tentu saja. Walau tak setuju Ahmadiyah dan Syiah, buku-buku mereka tetap ada di rak buku saya. tak saya bakar. Saya juga tak pernah menyerukan pelarangan Syiah dan Ahmadiyah. Freedom of speech memang erat hubungannya dengan freedom of worship juga.

Demokrasi memang penuh hiruk pikuk, tapi ketidakseragaman pendapat itulah yang justru bisa membuat negara menjadi kuat. Karena adanya saling koreksi.

Kita bisa mengingat kisah Perang Dunia II. Pada masa itulah terjadi ujian sistem manakah yang akan bisa lebih tangguh dan berjaya. Demokrasi ataukah fasisme? Walau secara tradisional Jerman dan Jepang adalah negara yang sangat disiplin, termasuk tentaranya, tapi mereka akhirnya kalah menghadapi negara-negara demokrasi.

Kenapa? Karena dalam negara fasis sebuah kesalahan yang dibuat pemimpin takkan pernah bisa dikoreksi. Kesalahan akan tetap berlarut-larut. Kesalahan yang tak dikoreksi akan berakibat fatal, yakni kalah perang. Sebaliknya, di negara demokrasi sebuah kesalahan yang dibuat akan cepat dikoreksi. Di negara demokrasi pemimpin yang tak cakap akan segera bisa diganti. Di negara fasis pemimpin yang tak cakap akan terus berlarut-larut menyesatkan negara.Terlihat hiruk pikuk dan sepertinya lemah, tapi justru saling koreksi itulah sumber dari kekuatan. Karena sebuah kesalahan akan cepat dikoreksi.

Nah, kalau dalam sistem ekonomi negara-negara komunis akhirnya ambruk juga dan kalah dengan negara-negara demokrasi yang menguasai ekonomi dunia. Karena adanya kebebasan untuk berusaha dan berbisnis di negara demokrasi. Kebebasan adalah sumber kekuatan. Di negara-negara komunis kegiatan ekonomi diatur negara. Tidak bebas. Dan akhirnya semuanya bangkrut. Pemimipin yang kebijakan ekonominya salah tak bisa dikoreksi dan kesalahan terus berlarut-larut selama bertahun-tahun.

Kita semua tahu bahwa tak ada manusia yang sempurna, temasuk pemimpin yang terhebat sekalipun. Mesti dia pernah membuat kesalahan. Nah, saat dia membuat kesalahan dan tak bisa dikoreksi akan bisa membawa akibat yang fatal bagi negara dan rakyatnya. Negara hancur dan rakyat sengsara.

Hingga sekarang pun ekonomi dan politik dunia dikuasai oleh negara-negara yang menganut demokrasi. Juga dalam bidang seni, budaya dan teknologi. Kenapa mereka bisa menguasai dunia dalam semua bidang? Karena mereka kuat. Kenapa mereka bisa kuat? Karena adanya kebebasan di negara-negara tersebut. Tentu saja, seperti sering saya bilang, demokrasi di negara-negara tersebut tidak sempurna juga, sering berupa plutodemokrasi yang dikuasai para plutokrat. Tapi, bagaimana pun juga tetap lebih baik dibanding negara-negara yang menganut komunisme dan fasisme.

Buktinya apa kok lebih baik? Lho, kan baru kubilang. Buktinya adalah mereka hingga saat ini menguasai dunia dalam semua bidang. Baik politik, militer, ekonomi, teknologi, bahkan seni dan budaya. Jadi, bila kita ingin negara kuat dan maju dalam semua bidang, maka kebebasan berpendapat dan demokrasi harus kita lestarikan di negara kita ini.

Satu contoh bagaimana pengekangan kebebasan bisa berkibat buruk misalnya di Cina twitter dan facebook dilarang karena dianggap mengganggu stabilitas. Pemerintah China menciptakan media sosial sendiri khusus rakyat China yang tentu saja tak terkoneksi dengan dunia luar. Dikunci rapat-rapat pokoknya segala info dari luar. How Chinese officials 'like' banned Facebook and Twitter.

Bagaimana info teknologi dan sains bisa masuk dengan cepat ke China dan negara bisa maju dalam bidang tersebut? Generasi mudanya ketinggalan info. Dalam jangka panjang lambat laun akan tertinggal oleh negara-negara lain yang rakyatnya bebas mendapatkan info tentang apa saja dalam hal sains dan teknologi.

Satu contoh lagi, kota Yunani manakah yang dikenal menghasilkan para filsuf terkemuka yang pemikiran-pemikiran mereka menjadi salah satu landasan peradaban dunia modern? Sparta yang fasis ataukah Athena yang demokratis yang menghasilkan para filsuf terkemuka tersebut?

Siapakah pula guru dari Alexander, salah satu jenderal dan penakluk terbesar dalam sejarah? Guru Alexander adalah Aristoteles dari Athena dan bukan seorang tetua Sparta. Kebebasan dan demokrasi akan bisa membuat negara kuat dan maju, baik secara ekonomi, teknologi dan militer. Juga di bidang seni dan budaya.

Mempelajari sejarah dan mengambil pelajaran darinya akan bisa membuat kita menjadi lebih bijaksana, bukan?
Di buku Dibawah Bendera Revolusi, Soekarno juga pernah menulis bahwa mempelajari sejarah itu sangat penting supaya bisa tahu apa sebab suatu bangsa itu bisa maju dan  kenapa pula bisa mundur. 

Dalam negara demokrasi setiap individu mempunyai kebebasan untuk mengembangkan potensi terbaik yang ada pada dirinya. Tidak dikekang. Bila tiap-tiap orang bisa bebas mengembangkan potensi terbaik yang ada pada dirinya tentu pada akhirnya akan bisa memperkuat negara. Tentu saja. Mereka yang pandai berbisnis bisa sepenuhnya mengembangkan potensi mereka. Ekonomi bisa maju. Walau tentu keserakahan harus diawasi. Mereka yang pandai seni bisa sepenuhnya mengembangkan kreativitas mereka tanpa hambatan. Kesenian pun bisa maju. Mereka yang pandai dalam berbagai bidangnya masing-masing akan bisa mengembangkan secara full potensi mereka tanpa ada hambatan. Negara pun ikut mendapat manfaatnya. Itu kalau kita meninjau manfaat kebebasan dari sudut individu dan lalu manfaatnya bagi negara juga.

Bila negara mendapatkan hasil potensi yang terbaik dari tiap-tiap warganya tentu negara akan bisa kuat dan maju. Nah, bagaimana kemudian untuk semakin meningkatkan potensi yang ada pada tiap warga? Tentu saja dengan meningkatkan tingkat pendidikan. Kembali persoalannya kepada hal itu lagi.

Pada zaman modern, tepatnya zaman industri yang dipelopori oleh James Watt, di Eropa dan Amerika para ilmuwan dan inventor bermunculan bak jamur di musim hujan. Di mana-mana di setiap negara Barat bermunculan para ilmuwan dan inventor yang menemukan ilmu baru atau barang baru.

Semua.... Benarkah kata "semua" ini? Hampir, karena memang tidak semuanya. Anda pernah mendengar nama ilmuwan dan inventor dari Spanyol dan Portugis? Adakah nama-nama Spanyol dan Portugis di deretan nama-nama besar ilmuwan dunia? No. Tidak ada. Bila pun ada itu sangat amatlah minim. Anda ingin tahu kenapa? Karena inquisisi merajalela di kedua negara tersebut hingga zaman modern. Karena tak ada kebebasan, maka takkan ada pula ilmu baru dan temuan baru. Mandek. Stagnan


1. The Spanish Inquisition - College Essay - Studymode.
2. Epic World History: Spanish and Roman Inquisitions.
3. The Inquisition of Climate Science | Alienated World.

Selain di negara induknya, inquisisi juga diterapkan di negara-negara jajahannya di Amerika Selatan dan baru dihapus setelah kemerdekaan. Akan tetapi, berabad-abad hidup dalam kekangan ternyata membuat rakyat Amerika Selatan sudah terlanjur sulit untuk maju. Hingga sekarang Amerika Selatan tetap miskin dan terbelakang. Efek buruk dari inquisisi ternyata tak bisa dihapus dengan mudah. Bandingkan misalnya dengan Belanda dan Skotlandia yang walau negara kecil sangat banyak ilmuwan dan inventor dari sana.

1. Scottish Inventions and Scottish Inventors.
2. Scottish inventions and discoveries - Wikipedia.

Sangat banyak ilmuwan dan penemu Inggris (UK) yang berasal dari Skotlandia. Universitas Edinburg juga termasuk universitas yang terkemuka di sana.

 
Karena tangan-tangan brutal inquisisi sampai pula ke negara-negara jajahan Spanyol dan Portugal di Amerika Selatan, maka keadaan Amerika Selatan pun menjadi sangat bertolak belakang dengan Amerika Utara. Amerika Utara maju, kuat dan makmur, sebaliknya Amerika Selatan miskin, lemah dan mundur. Dan itu penyebabnya cuma satu saja, ada atau tidaknya kebebasan berbicara. Kondisi Amerika Utara vs Amerika Selatan saat ini yang bagaikan langit dan bumi itu kiranya bisa kita jadikan pelajaran yang sangat berharga tentang betapa pentingnya kebebasan berbicara.

1. Nama-nama Penemu Dunia.
2. Great human inventions by country <= Spanyol dan Portugal tetap tak terdaftar di sini.
3. 30 Brilliant Scientist Quotes.  <= Juga tak ada di deretan nama-nama ini.

Tak ada satu pun nama Spanyol dan Portugis di sini. Inquisisi sukses besar membasmi sains. Sangat mengerikan bukan akibat pengekangan kebebasan dan pembasmian inquisisi terhadap kaum intelektual di Spanyol dan Portugis. Pada saat negara-negara Eropa Barat yang wilayahnya tepat persis di sebelahnya mencapai kemajuan yang sangat pesat, Spanyol Portugis tetap terbelakang saja.

Lho, kok banyak penemu dari Jerman dan Italia juga di daftar tersebut, padahal katanya keduanya negara fasis? Ya, itu kan cuma sebentar saja, sebelumnya keduanya negara demokrasi. Jerman dan Italia menjadi negara fasis cuma seumur jagung saja, yakni cuma pada zaman Hitler dan Mussolini. Sebelum dan sesudah itu keduanya negara demokrasi

Karena itu tetap banyak juga ilmuwan dan inventor dari kedua negara tersebut, termasuk gelombang radio yang ditemukan Marconi. Satu penemuan yang kita gunakan saat ini untuk berkomunikasi via handphone dan internet wireless.

Nama-nama Rusia ada juga di daftar tersebut, tapi relatif sedikit. Karena tiadanya kebebasan juga. Rusia selama berabad-abad dikuasai Tsar yang paling otoriter di Eropa dan setelah itu dikuasai diktator komunis. Rusia sering cuma menjiplak apa yang telah ada di Barat saja.

Dan sedikit tambahan, pada abad ke-20 kemarin Spanyol dan Portugal tenggelam di bawah pemerintahan diktator hingga pertengahan 1970an. Setelah didera inquisisi, masih ditambah lagi pemerintahan diktator, makin tenggelam lagi. Dan keduanya baru bisa bangkit pada era 1980an.

Jadi, pantaslah bila tak satu pun nama Spanyol dan Portugal yang muncul di daftar ilmuwan besar dan inventor dunia. Karena rakyatnya hidup terkekang. Selama ini Anda semua tentu banyak yang salah sangka bahwa sejarah Spanyol dan Portugal berjalan sebagaimana negara-negara Eropa Barat lainnya. Tidak demikian saudara-saudara.

Apa fungsi kemajuan sains dan teknologi di suatu negara? Lho, negara-negara Barat sekarang menguasai dunia karena faktor apa? Karena sains dan teknologi mereka yang maju. Kalau ada tentara bertempur, yang satu membawa roket, senapan mesin dan tank, sedangkan satunya cuma membawa pedang dan tombak, kira-kira siapa yang akan menang? Itulah pentingnya teknologi, saudara-saudara. Tentu tidak hanya di bidang militer, di bidang ekonomi, bahkan kesenian faktor teknologi juga sangat berpengaruh. Film-film Hollywood sekarang menguasai dunia seni perfilman karena teknologi perfilman mereka yang sangat maju. Juga karena teknologi informasi mereka yang maju sehingga bisa menyebarkan info apa saja tentang seni dan budaya mereka. Dan kunci dari kemajuan sains dan teknologi di suatu negara itu adalah adanya kebebasan berbicara. Yang bebas akan maju, sedangkan yang dikekang akan mundur.

Fenomena kemajuan Jepang pada zaman modern yang lalu bisa menyamai bangsa-bangsa Eropa juga penyebabnya sama. Setelah restorasi Meiji, Jepang lalu menerapkan sistem Eropa Barat ke Jepang, termasuk di bidang pendidikan, militer dan demokrasi. Tapi, sejalan dengan waktu kaum ekstrimis kemudian mengambil alih. Jepang pun lalu hancur dan bangkrut. Walau untunglah setelah berakhirnya PD II Jepang kembali menganut demokrasi. Bangsa Jepang pun bisa bangkit lagi dan berjaya di bidang ekonomi. Sedang kalau secara militer memang tak bisa lagi karena dibatasi oleh sekutu supaya militer Jepang tak bertualang lagi.

Oke, sekian dulu deh soal ini. Monggo dihayati dulu oleh anda semuanya. Sudah menjelang berbuka juga, nih. :D 


Malang, 12 - 16 Juli 2014.