Oleh: Helmi Junaidi
1. Prakata.
Untuk mengawali
artikel ini saya mengutip satu paragraf di atas. Banyak beredar di internet dan
media sosial, termasuk twitter dan instagram, tetapi pengucapnya anonim dan tak pernah
disebutkan. Rasanya cukup menarik juga dan bisa kita jadikan pembuka untuk
membahas masalah ini. Artinya adalah sebagai berikut.
Sebelum Anda
menghakimi orang lain atau mengklaim suatu kebenaran absolut, pertimbangkanlah
bahwa Anda cuma bisa melihat kurang dari 1% spektrum elektromaknetik dan kurang
1% dari gelombang suara. Dan pada saat
Anda membaca kalimat ini, Anda sedang menjelajah galaksi dengan kecepatan 220
kilometer per detik. 90% sel di tubuh Anda membawa DNA microba mereka sendiri
dan bukan diri Anda. Atom di tubuh Anda 99.999999999% adalah ruang kosong dan
tak satu pun yang dilahirkan bersama Anda, tetapi mereka semua berasal dari
perut bintang. Manusia mempunyai 46 kromosom, 2 lebih sedikit dibandingkan sebuah
kentang biasa. Adanya pelangi itu tergantung dari fotoreseptor sel kerucut pada
mata Anda. Pada hewan yang tidak mempunyai sel kerucut, maka pelangi itu tidak
ada. Jadi, Anda tidak melihat pelangi, tetapi menciptakannya. Ini sungguh
menakjubkan mengingat bahwa semua warna-warna yang indah itu cuma mewakili
kurang dari 1% spektrum elektromagnetik.
Saat ini sedang
ramai berita perdebatan pro kontra pembahasan hukum santet di twitter dan di
televisi. Sebenarnya santet bukanlah hal yang gaib amat, tapi bisa dideteksi
dengan alat elektronik. Bila ingin membuktikan, panggillah seorang tukang
santet dan suruhlah beraksi, lalu sediakan alat elektronik yang diperlukan
untuk mendeteksi energinya. Kalau yang ini pengalaman saya sendiri, energi jin
santet itu bisa dideteksi dengan menggunakan speaker aktif. Pada saat tukang
santet si .... itu beraksi, speaker aktif dari komputer desktop saya (bukan
speaker laptop) biasanya berbunyi. Seperti bunyi gelombang radio atau telegram
di radio SW. Jadi, agaknya gelombang elektromaknetik para jin itu sejenis juga
dengan gelombang radio atau telegram. Bukan hal yang terlalu mistik, tapi suatu
unsur alam yang lumrah saja.
Mungkin juga
gelombang elektromagnetik santet bisa dideteksi dengan peralatan elektronik
seperti yang digunakan para paranormal di acara Haunted yang sering diputar di Animal Planet, Indovision.
Paranormal di acara tersebut kan .sering menggunakan alat-alat elektronik untuk
mendeteksi makhluk gaib. Bisa mencoba buktikan dengan alat tersebut. Jin itu
mempunyai energi elektromagnetik sehingga tentu saja bisa dideteksi dengan
peralatan elektronik. Alat-alat yang digunakan para paranormal di acara
tersebut antara lain adalah UV kamera (ultraviolet kamera) atau alat pendeteksi
energi lainnya.
Manusia memang
tak bisa melihat barang gaib dengan mata telanjang, perlu bantuan alat
elektronik, karena frekuensi cahaya yang bisa dilihat mata manusia itu terbatas
hanya dalam range tertentu, yakni
antara infra merah dan ultra violet. Frekuensi suara yang bisa didengar manusia
juga terbatas antara 20 hertz s/d 20.000
hertz. Tetapi, sekarang ada alat-alat yang bisa mendeteksi sebagian gelombang
elektromagnetik diluar range (jangkauan)
alamiah mata tersebut.
Menurut sebagian
pemburu hantu di Barat, makhluk-makhluk itu berada di frekuensi ultraviolet atau
infra merah atau yang biasanya disingkat menjadi UV saja atau IR, frekuensi
yang tentu diluar jangkauan mata telanjang manusia sehingga lalu menjadi
“gaib”. Tetapi, sepertinya kebanyakan bisa dilihat dan direkam dengan kamera UV
yang telah dimodifikasi khusus. Tinggal nanti kameranya semakin disempurnakan
saja supaya kita nanti bisa ikut melihat apa yang sebelumnya cuma bisa dilihat
burung, ayam dan mbah paranormal.
Ada artikel berjudul
“A New way to Capture Ghosts on Camera" yang cukup bagus untuk kita baca. Di
situ juga ada penjelasan dan gambar “beyond the rainbow, ultraviolet spectrum”,
yaitu spektrum warna yang ada di wilayah frekuensi ultra violet, wilayah yang
jauh lebih luas dari wilayah frekuensi yang bisa dilihat mata manusia. [1]
(Gbr. 2)
Lihat gambar di
atas, terutama bagian visible light (cahaya
yang terlihat oleh manusia). Cuma sebagian kecil itu saja frekuensi gelombang
elektromaknetik yang bisa ditangkap mata telanjang manusia, kurang dari 1
persen, sisanya yang 99% lebih adalah "gaib". Tapi, dengan kemajuan
teknologi sebagian dari frekuensi "gaib" tersebut sekarang sudah bisa
ditangkap oleh alat eletronik.
2. Jangkauan
Frekuensi Pancaindra Mamalia dan Burung
Walau mata dan
telinga manusia tak bisa menjangkaunya karena frekuensinya memang diluar jangkauan
mata dan telinga manusia, tetapi banyak hewan-hewan di sekitar kita yang bisa.
Mereka bisa mendengar dan melihat apa yang tak bisa dilihat manusia.[2]
Jadi, bila
hewan-hewan peliharaan Anda tiba-tiba gelisah berhati-hatilah, karena boleh jadi
mereka sedang melihat/mendengar sesuatu yang tidak bisa anda lihat/dengar.
Frekuensi yang bisa ditangkap mata dan telinga hewan-hewan tersebut
jangkauannya lebih luas dari manusia. Sebagian kecil manusia juga ada yang
punya jangkauan seperti hewan-hewan tersebut, sehingga mereka bisa melihat dan mendengar
barang-barang yang tak bisa dilihat dan didengar sebagian besar manusia
umumnya. Mereka itulah yang biasanya lalu kita sebut sebagai mbah, ki atau
eyang paranormal.
Kenapa bisa
terjadi begitu? Evolusi adalah variasi. Kita ini kan termasuk mamalia, dan
sebagian kecil manusia ternyata masih punya sisa-sisa gen dari dari
saudara-saudara kita sesama mamalia sehingga bisa mendengar dan melihat
barang-barang yang tidak bisa didengar dan dilihat sebagian besar manusia,
sehingga lalu disebut barang gaib. Kalau hubungan manusia dengan bangsa burung
memang agak jauh, yakni sesama leluhur dari bangsa dinosaurus. Tapi, gen kita
pun masih mengandung gen-gen dari dino sehingga sebagian manusia ada juga yang
bisa melihat makhluk ultra seperti halnya bangsa burung. Karena itu kita sering
mendengar bahwa paranormal itu bakat turunan. Karena memang diturunkan dari
gen. Yang paling bagus penglihatannya sepertinya memang bangsa burung, termasuk
ayam tentunya, yang banyak ada di sekitar kita. Mereka kalau sedang gelisah
matanya seperti menatap sesuatu. Sesuatu yang tak bisa dilihat kebanyakan
manusia.
3. Kamera Kirlian
Aura yang dulu
dianggap barang gaib sekarang juga sudah bisa difoto, yakni dengan kamera
Kirlian meskipun teknologinya masih baru tahap permulaan dan perlu banyak
disempurnakan lagi. Gambar berikut adalah ujung jari yang difoto dengan kamera
Kirlian.
(Gbr. 3)
Ada kalimat
menarik yang saya kutip dari suatu artikel supaya kita bisa lebih tidak dengan
mudah menuduh sesuatu sebagai takhayul sebelum mengadakan penelitian terlebih
dahulu.
There is nothing
paranormal in the universe, except our limited understanding of nature. What we
think we “know” on earth now is just a tiny drop in the ocean of knowledge.[3]
Arti: Tak ada
barang paranormal di alam semesta ini, kecuali pengetahuan kita yang terbatas
tentang alam. Apa yang kita pikir kita “tahu” di bumi sekarang ini hanyalah
setetes kecil air di samudra ilmu pengetahuan.
Memang betul, tak
ada barang paranormal, gaib dan sejenisnya. Semua itu sebenarnya barang-barang
normal dan natural saja. Menjadi “abnormal” karena range frekuensi gelombangnya ada diluar range mata dan telinga manusia. Jadi, sebenarnya cuma begitulah
definisi barang gaib, makhluk gaib, paranormal dan sebagainya itu. Semua adalah
unsur-unsur alam biasa yang ada di sekitar kita, cuma beda frekuensi saja.
Bahkan, kalau energi jin santet itu bisa dideteksi dengan speaker aktif biasa.
Barang elektronik yang sangat lumrah saja.
Contoh foto
Kirlian lainnya bisa kita lihat di bawah. Yang pertama adalah foto daun dan yang
kedua adalah foto dua buah koin.
(Gbr. 4) (Gbr. 5)
Dinamakan kamera Kirlian menurut penciptanya yakni Semyon Kirlian
dari Uni Sovyet. Akan tetapi, dia bukan yang pertama menemukannya. Perintis
kamera Kirlian yang mula-mula adalah Nicholas Tesla,[4] yang juga pencipta lampu neon dan generator
AC. Kalau Edison kan pencipta lampu bohlam dan generator DC yang sekarang sudah
tak dipakai. Kita sekarang memakai ciptaan Tesla, bukan Edison. Jangan salah.
Lihat antara lain di artikel “Tesla
Edison Feud”.[5] Selain oleh Kirlian, kamera ini juga dikembangkan lagi oleh Prof.
Korotkov dari Rusia.
Saya dulu pernah
sebentar bisa melihat aura dengan mata biasa, termasuk warna-warnanya. Tapi,
lalu tidak bisa lagi karena saya tidak konsisten latihannya. Bila nanti kamera
Kirlian atau sejenisnya sudah semakin sempurna, maka kita semua bisa melihatnya
dengan lebih mudah.
4. Tubuh Manusia,
Mesin Elektronik Yang Memancarkan Aura dan Menghasilkan Tenaga Dalam.
Aura dan tenaga
dalam juga sebenarnya hal yang lumrah dan wajar saja, bukan sesuatu yang mistik
atau paranormal. Perhatikan tanya jawab berikut:
Manusia terbuat
dari apa? l Darah dan daging l Salah l Dari tanah l Salah juga l Dari air l
Tetap salah.
Semua jawaban di
atas ternyata salah. Padahal, itulah jawaban yang paling umum didapat kalau
kita menanyai seseorang. Akibatnya kebanyakan orang lalu memahami aura dan tenaga
dalam itu sebagai sesuatu hal yang mistis atau magic. Jawaban yang benar adalah manusia itu tersusun dari
triliunan kali triliunan atom. Tepatnya lihat angka berikut ini.
A 70 kg body
would have approximately 7x 1027 atoms. That is, 7 followed by 27 zeros: 7,000,000,000,000,000,000,000,000,000.
Of that, 4.7*1027
would be hydrogen atoms, which have one proton and one electron each. Another
1.8*1027 would be oxygen, which has 8 protons, 8 neutrons and 8 electrons.
There are 7.0*1026 carbon atoms, which have 6 protons, 6 neutrons and 6
electrons.
As they say in
French - "Beaucoup," meaning a lot! A very technical, but very
interesting, discussion of this can be found at
http://www.foresight.org/Nanomedicine/Ch03_1.html. In summary, for a typical
human of 70 kg, there are almost 7*1027 atoms (that's a 7 followed by 27
zeros!) Another way of saying this is "seven billion billion
billion." Of this, almost 2/3 is hydrogen, 1/4 is oxygen, and about 1/10
is carbon. These three atoms add up to 99% of the total!
Arti: Tubuh
seberat 70 kg kira-kira terdiri dari 7x1027 atom, yakni angka 7 dengan 27 nol
dibelakangnya: 7.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
Dari jumlah
tersebut 4.7x1027 adalah atom hidrogen yang masing-masing mempunyai
satu proton dan satu elektron. Lainnya adalah 1.8x1027 atom oksigen yang
mempunyai 8 proton, 8 neutron dan 8 elektron. Lalu 7.0x1026 atom
karbon, yang mempunyai 6 proton, 6 neutron dan 6 elektron.
Seperti yang mereka
bilang dalam bahasa Perancis, itu adalah "beaucoup," yaitu banyak
sekali! Pembahasan yang bersifat sangat teknis, tetapi sangat menarik bisa kita
lihat di http://www.foresight.org/Nanomedicine/Ch03_1.html. Ringkasnya,
tipikal orang seberat 70 kg mempunyai 7x1027 atoms (yakni angka 7 dengan
27 nol dibelakangnya!). Cara lain untuk mengatakannya adalah "tujuh miliar
miliar miliar." Dari semuanya, hampir 2/3 adalah hidrogen, 1/4 adalah
oksigen dan sekitar 1/10 adalah karbon. Persentasi tiga jenis atom ini total
adalah 99% dari keseluruhan atom yang ada di tubuh manusia! [6]
Triliunan atom
yang ada di tubuh manusia tersebut bermuatan listrik dan karena itu tubuh
manusia bisa memancarkan gelombang elektromagnet. Dan tentu tak bisa
dilihat mata telanjang seperti juga gelombang radio, televisi dan sebagainya. Semua
sistem yang ada tubuh manusia ini dijalankan oleh energi listrik. Bahkan, boleh
dikatakan tubuh manusia adalah semacam mesin listrik atau mesin elektronik. Tak
banyak berbeda dengan televisi, komputer, smartphone atau beragam barang
elektronik lainnya. Fakta yang mengejutkan? Ya, tapi itu memang fakta. Tubuh
manusia, dan juga beragam hewan lainnya, memang tak lebih dari suatu mesin
elektronik.
Without
electricity, you wouldn't be reading this article right now. And it's not
because your computer wouldn't work. It's because your brain wouldn't work.
Everything we do
is controlled and enabled by electrical signals running through our bodies. As
we learned in intro physics, everything is made up of atoms, and atoms are made
up of protons, neutrons and electrons. Protons have a positive charge, neutrons
have a neutral charge, and electrons have a negative charge. When these charges
are out of balance, an atom becomes either positively or negatively charged.
The switch between one type of charge and the other allows electrons to flow
from one atom to another. This flow of electrons, or a negative charge, is what
we call electricity. Since our bodies are huge masses of atoms, we can generate
electricity
When we talk
about the nervous system sending "signals" to the brain, or synapses
"firing," or the brain telling our hands to contract around a door
handle, what we're talking about is electricity carrying messages between point
A and point B.
Arti: Tanpa
listrik Anda sekarang mustahil bisa membaca artikel ini. Dan itu bukanlah
karena komputer Anda tidak bisa menyala. Tetapi, itu karena otak Anda yang
tidak bisa menyala.
Semua hal yang
kita lakukan dikontrol dan bisa berfungsi karena adanya sinyal-sinyal listrik
yang mengalir di badan kita. Sebagaimana kita pelajari di bagian awal pelajaran
fisika, semua yang ada di alam ini terdiri dari atom, dan atom itu terdiri dari
proton, netron and elektron. Proton bermuatan positif, netron bermuatan netral
dan elektron bermuatan negatif. Ketika muatan ini menjadi tidak seimbang, maka
atom menjadi bermuatan positif atau negatif.
Perubahan dari positif ke negatif atau sebaliknya inilah yang membuat
elektron bisa mengalir dari satu atom ke atom yang lainnya. Aliran elektron
ini, atau muatan negatif, adalah apa yang kita sebut sebagai aliran listrik.
Karena tubuh kita adalah sekumpulan massa atom yang berjumlah sangat besar,
maka kita bisa menghasilkan listrik.
Bila kita bicara
tentang sistem syaraf mengirimkan sinyal ke otak, penembakan sinaps atau otak
menyuruh tangan kita untuk memegang gagang pintu, apa yang kita bicarakan itu
adalah tentang pesan listrik yang dibawa dari titik A ke titik B.[7]
Demikian tentang tubuh
manusia yang bahan dasarnya memang bukanlah darah dan daging, air atau tanah. Sebagaimana
semua benda yang ada di alam semesta ini, tubuh manusia juga tersusun dari
atom. Sinyal-sinyal dari semua bagian tubuh manusia juga disampaikan ke otak melalui
sinyal listrik, bukan sinyal kimia.
Jadi, aura dan
tenaga dalam itu sebetulnya hal yang sangat wajar dan alami, bukan? Tidak ada
unsur gaib atau paranormalnya. Murni gejala alam biasa saja. Dianggap
paranormal karena limited understanding
of nature dari manusia saja. Itu semua sekedar soal atom-atom bermuatan
listrik (bioelektrik) yang bila diolah dengan teknik pernafasan lalu bisa
menghasilkan energi yang lebih kuat yang lalu disebut dengan tenaga dalam.
Sedangkan aura itu adalah gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh
triliunan kali triliunan atom tadi. Hanya soal lumrah dan sepele begini saja.
Akan tetapi, gejala alam yang sangat lumrah seperti aura dan tenaga dalam ini
sampai sekarang didefinisikan kebanyakan ilmuwan sebagai klenik paranormal. Di
Wikipedia juga masih digolongkan begitu, yaitu di artikel "Aura"[8]
dan "Chi".[9]
Pelajaran yang
bisa diambil dari sini adalah kita memang tak boleh terburu-buru menilai suatu
hal sebagai absolut benar atau absolut salah sebelum mempelajarinya dan mengadakan
penelitian yang sungguh-sungguh. Sikap ilmiah yang paling baik adalah bersikap
skeptis terlebih dahulu. Dengan demikian kita akan tergerak untuk menelitinya.
Kalau langsung bilang salah atau benar tanpa mengadakan penelitian apa-apa, ya
orang-orang gembel di jalan pun bisa bersikap seperti itu. Akibatnya, fenomena
alam yang sangat lumrah seperti aura dan tenaga dalam ini masih dianggap
mayoritas ilmuwan sebagai klenik paranormal. Tentu sikap seperti ini berlaku
pada ilmu dan fenomena apa saja. Kita tak boleh pernah menilai salah benar
sebelum mempelajari dan mengadakan penelitian yang sungguh-sungguh.
5. Reiki dan Tenaga
Dalam
Kalau membahas
soal reiki saya paham sepenuhnya karena saya memang praktisi reiki. Kebetulan
saya juga cukup peka dan bisa merasakan energi reiki. Bagaimana pun, kepekaan
tiap orang memang berbeda-beda, ada yang peka dan ada pula yang tidak. Entah
berapa persen perbandingan orang yang peka dengan yang tidak peka. Tapi, kalau
saya melihat suasana di pelatihan atau pengobatan massal reiki yang diikuti
ratusan orang, sepertinya perbandingannya fifty-fifty.
Sangat banyak orang yang peka di acara-acara seperti itu. Andai kita ambil
angka minimal, mungkin bisa sekitar 15-20 persen orang yang peka. Itu pun tetap
sangat banyak bila kita hitung seluruh penduduk bumi yang berjumlah miliaran
ini. Bisa ada banyak saksinya yang tentu akan sulit diabaikan oleh mereka yang
masih skeptis. Mustahil bukan mengabaikan saksi yang berjumlah miliaran? Andai
pun yang peka cuma 1 persen dari total seluruh penduduk bumi ini, maka itu pun
sudah luar biasa banyaknya, yakni puluhan juta manusia. Tetapi, jumlah 1 persen
itu mustahil karena persentasinya memang jauh di atas itu. Ini memang cuma
perkiraan saja karena belum ada ada studi tentang hal ini. Saya cuma mengambil
kesimpulan dari apa yang saya saksikan saat melihat acara pengobatan massal. Atau
saat saya melakukakan attunement ke
teman atau saudara. Kalau di keluarga saya persentasinya malah sekitar
separuhnya. Cukup banyak orang yang peka dengan energi reiki.
Mereka yang tidak
peka sering lalu menuduh reiki sebagai takhayul, terutama ilmuwan di Barat
sana. Itu sikap yang tidak benar. Karena saya sendiri jelas bisa merasakan
energinya. Sikap asal tuduh itu kan seperti orang bertubuh pendek yang karena tidak
bisa melihat buah yang jatuh di atap lalu dia menganggap buah itu sebagai
takhayul. Tidak kelihatan katanya, jadi itu dibilangnya takhayul. Padahal,
orang bertubuh tinggi yang berdiri di tepat sebelahnya bisa melihat buah
tersebut dengan jelas.
Yang diperlukan
oleh para ilmuwan Barat yang masih skeptis itu adalah menciptakan alat
yang bisa mendeteksi energi reiki.
Karena energi reiki itu memang ada dan sangat banyak orang yang bisa merasakan,
tapi alat pendeteksinya saja yang belum ada sehingga tak bisa mendeteksi energi
tersebut. Perlu diciptakan alat semacam itu.
Atau cara
pembuktian lainnnya adalah para ilmuwan yang skeptis masih itu diberi attunement sampai tingkat master. Lalu
dia disuruh memberikan pengobatan massal kepada orang-orang yang dipilihnya
sendiri, termasuk teman dan keluarga yang dipercayanya. Katakanlah berjumlah
sekitar 75 orang. Diantara sekian orang itu tentu banyak yang peka. Pada saat
energi yang disalurkan ilmuwan yang telah di-attunement itu mengenai para peserta, maka peserta yang peka bisa
memberitahu ilmuwan yang mengirim energi tadi. Itu akan bisa membantu
meyakinkan mereka yang masih skeptis.
Meski demikian, cara
yang terbaik adalah mereka yang skeptis itu bisa merasakan energi itu sendiri.
Kepekaan sebenarnya bisa dilatih. Bila ada orang yang tidak peka lalu dia rajin
latihan, maka lama-kelamaan akan bisa menjadi peka juga. Tetapi, kalau dia
langsung menganggapnya sebagai takhayul karena dia tidak peka dan akhirnya
tidak mau berlatih, tentu saja seumur hidup dia akan tetap tidak peka.
Reiki itu adalah
mengambil energi dari alam yang lalu diolah menjadi semacam tenaga dalam. Tapi,
reiki pada umumnya cuma untuk terapi kesehatan saja, bukan untuk bela diri
seperti halnya perguruan tenaga dalam. Sebelum belajar reiki saya dulu pernah
juga sebentar belajar tenaga dalam pernafasan, tapi lalu berhenti. Berbeda
dengan reiki, kalau tenaga dalam itu asli energi yang ada dihasilkan tubuh
manusia, yakni mengolah energi listrik (bioelektrik) yang ada di tubuh manusia.
Tepatnya energi yang berasal dari triliunan atom tadi. Tenaga dalam pernafasan
memerlukan latihan yang rutin dan konsisten supaya energinya tetap ada. Bila
tak dilatih akan bisa hilang.
Selain tak
dipahami oleh kalangan fisikawan, bio-elektrik yang ada pada manusia juga belum
begitu dipahami oleh banyak kalangan medis. Seperti di artikel “Reiki Is
Nonsense”[10]
inilah pandangan banyak kalangan di dunia kedokteran hingga saat ini. Menuduhnya
sebagai quack alias omong kosong. Menyedihkan
bukan? Padahal, berapa banyak pasien yang bisa dibantu bila reiki turut
digunakan sebagai metode resmi bersama dengan kedokteran konvensional. Tentu
bukan reiki saja. Kan banyak juga perguruan tenaga dalam pernafasan di sini
yang bisa digunakan untuk pengobatan.
Sebagian orang
Islam juga ada yang menentangnya dengan alasan musyrik, walau tentu saja dengan
"pasal karet" musyrik. Misalnya di artikel “Kesesatan
Tenaga Dalam” ini dan juga di berbagai website
yang lain.[11] Tidak
jelas definisinya. Semua hal dibilang musyrik, tak sesuai syariat dan
semacamnya. Penafsiran agama yang kacau dengan definisi musyrik yang kacau
pula. Padahal, kalau mereka sakit minta tolong ke dokter juga. Ini tentu saja termasuk
musyrik dengan definisi tadi. Kenapa mereka tidak pergi berobat langsung ke
Tuhan? Mereka bilang musyrik kalau minta tolong kepada selain Tuhan, tapi kalau
mereka sakit tidak pernah minta tolong ke Tuhan, malah pergi ke dokter. Kalau
pergi bekerja juga banyak yang minta tolong ke sopir bus, sopir angkot, ojek
dan sebagainya untuk mengantar. Ini musyrik juga. Kenapa tidak minta tolong ke
Tuhan minta diantar? Repot bukan bila penafsiran musyrik dikaretkan semaunya begitu?
Pikiran mereka agaknya tak sampai kesitu. Jadi, kalau mereka minta tolong
sesuatu ke Anda jangan mau. Bilang saja kepada mereka, “Anda musyrik minta
tolong ke saya, minta tolonglah langsung kepada Tuhan”.
Tuhan pun rasanya
tidak seperti orang-orang itu yang apa saja dibilang musyrik. Minta tolong ke
siapa saja, asal tujuan dan niatnya baik, juga disertai keyakinan bahwa semua
daya itu datangnya dari Tuhan, maka itu tidak musyrik. Kalau minta tolong kepada
selain Tuhan musyrik ditafsirkan seperti mereka itu kan Tuhan nanti jadi repot.
Tuhan dimintai tolong nyopir, ngepel, mencuci dan sebagainya. Minta tolonglah
langsung kepada Tuhan untuk ngepel rumahmu. Walhasil, Tuhan pun menjadi sopir
dan pembantu.
Kita perlu
menjelaskan begini karena ada sebagian orang yang menuduh reiki dan tenaga
dalam itu energinya dari jin. Padahal, mereka menuduh tanpa bukti karena mereka
juga tidak waskita. Suudzon belaka.
Tapi, andai ada aliran lain yang menggunakan jin, asal jin putih, maka hukumnya
seperti minta tolong ke dokter tadi. Apalagi, tanpa jasa walisongo,
orang-orang yang mengharamkan itu hingga sekarang masih musyrik dan animis.
Kita tahu bahwa walisongo juga punya beragam ilmu kesaktian yang biasanya untuk
mendapatkannya harus disertai puasa dan tirakat. Puasa itu fungsinya
menyelaraskan tubuh manusia dengan alam gaib. Jadi, walisongo juga menggunakan
energi jin. Lalu apakah walisongo juga musyrik? Ada artikel berjudul “Dalil
Halal-Haram Mempelajari Ilmu Tenaga Dalam” di website Perguruan Energi Semesta
Alam (ESA). [12]
Silakan nanti Anda membacanya.
Salah satu hal
yang disampaikan di sana adalah orang umumnya menentang tenaga dalam karena
Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkannya. Nabi Muhammad saja tidak bisa lalu
kenapa kita harus belajar? Itu bukan sunah Rasullulah katanya.
Kalau cara berpikirnya
seperti itu tentu umat Islam akan menjadi terbelakang. Nabi Muhammad itu buta
huruf, tidak pandai berhitung, juga tidak bisa IPA dan IPS seperti juga
sebagian besar orang pada zaman beliau. Lalu apakah kita juga harus anti
belajar semua ilmu tersebut karena dianggap bukan sunah Rasul?
Meski demikian,
kalau sekarang boleh dikatakan tenaga dalam pernapasan sebenarnya sudah agak ketinggalan
zaman. Terlalu butuh waktu yang lama untuk mempelajarinya, paling tidak sekitar
dua atau tiga tahun supaya energi yang terkumpul bisa cukup kuat. Banyak
peserta yang tidak sabar menunggu selama itu sehingga akhirnya berhenti di
tengah jalan. Oleh karena itu, praktisi tenaga dalam yang sampai tamat
jumlahnya tidaklah terlalu banyak. Bila pun ada yang sampai tamat, banyak juga
yang lalu tidak berlatih secara rutin lagi sehingga energinya lalu hilang.
Walhasil, jumlah praktisi yang bisa melakukan pengobatan secara rutin di
klinik-klinik milik sesuatu perguruan tenaga dalam jumlahnya sangatlah sedikit
bila dibandingkan dengan jumlah pasien yang hendak ditolong. Saat
mempraktekkannya pun butuh energi fisik sehingga praktisi bisa kelelahan.
Yang lebih up-to-date adalah dengan mengakses
energi alam dengan cakra-cakra. Tidak butuh latihan lama, seperti misalnya di
Tenaga Dalam Ilahi (TDI) dan Tenaga dalam Ilahi (Tendai). Keduanya aliran yang
berbeda walau namanya sama, tetapi sistemnya kurang lebih sama. Cukup belajar dalam
beberapa minggu energi yang kita punyai
sudah sama dengan master tenaga dalam yang belajar bertahun-tahun. Dan berbeda
dengan tenaga dalam pernafasan yang kalau tak dilatih tenaganya bisa hilang,
maka kalau TDI tidak pernah hilang. Walau tak pernah dilatih energinya tetap
ada dan bisa digunakan setiap saat, sama seperti reiki. Perguruan tenaga dalam
pernafasan kiranya perlu meng-update
pelajarannya dengan melakukan kombinasi antara keduanya, yakni TDI dan
pernafasan, sehingga tak perlu kelelahan. Tentu itu tadi ditinjau dari besarnya
energi saja, kalau dari segi teknik dan lain-lain masih perlu belajar lebih
lanjut.
Pada saat ini banyak
aliran reiki dan tenaga dalam yang menawarkan pelatihan dengan biaya jutaan
rupiah. Sebenarnya ada juga yang murah dengan biaya beberapa ratus ribu saja,
baik itu pelatihan jarak dekat bertemu langsung maupun pelatihan jarak jauh. Meski demikian, kalau
ada yang ingin belajar sebaiknya yang jarak dekat saja dan ketemu langsung
dengan gurunya. Kalau ada apa-apa bisa bertanya dengan lebih jelas dan bisa
dibantu.
Kalau saya dulu
ikut dua pelatihan saja, yaitu reiki dan sejenis yoga. Kalau TDI saya tidak
pernah ikut. Penjelasan di atas tadi hanya untuk informasi saja. Tujuan saya
belajar “ilmu gaib” itu memang hanya untuk kesehatan, bukan untuk bela diri. Tapi,
kalau ada orang yang belajar bela diri tentu boleh saja asalkan tidak digunakan
sembarangan.
Sebagian aliran reiki
ada juga yang walaupun muridnya sudah tamat, tetapi mereka tak bisa mengajarkan
ilmunya ke orang lain, tak bisa melakukan attunement.
Jadi, agak sulit tersebar luas. Kalau aliran yang saya ikuti bersifat bebas.
Bila software boleh dikatakan semacam
Linux. Setelah tamat kita bisa langsung melakukan attunement kepada orang lain. Attunement
ini kalau bahasa tradisionalnya di Indonesia adalah “mengisi”, yakni maksudnya
adalah mengisi tenaga dalam. Sebenarnya tidak tepat kalau attunement ini disamakan dengan mengisi, tapi ini untuk mempermudah
pengertian saja.
Selain aliran
yang saya ikuti tersebut, masih banyak juga aliran-aliran lainnya yang bersifat
bebas demikian. Banyak yang menawarkannya di internet. Anda bisa mencarinya
sendiri dan memilih aliran yang paling cocok untuk Anda pribadi. Dan sekali
lagi, bila hendak ikut sebaiknya bertemu langsung dengan gurunya, jangan jarak
jauh, supaya bisa kenal dengan gurunya. Paling tidak bertemu untuk yang attunement pertama bila jarak kotanya
cukup jauh. Untuk attunement
selanjutnya bisa juga jarak jauh. Biasanya ada tiga kali attunement, walau ada juga yang lebih. Setelah tamat,
cukup dalam waktu sekitar seminggu itu tadi, kita bisa langsung mengajarkannya
ke teman, saudara atau siapa saja yang mau.
Di dalam reiki
kita latihan atau tidak latihan energi tetap senantiasa ada dan bisa
dipergunakan sewaktu-waktu. Kelebihan lainnya adalah proses belajarnya yang
sangat cepat, yakni cuma dalam hitungan minggu saja. Selanjutnya, mereka yang
sudah belajar itu bisa langsung mengajar orang yang lainnya lagi. Bisa mudah
tersebar luas dan semakin bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama
untuk kesehatan dan penyembuhan.
Kemudian untuk
sejenis yoga yang saya sebut di atas tadi kita belajar banyak mudra juga, tapi
yang sering saya latih cuma prana mudra[13]
dan gyana mudra[14].
Energinya lebih besar dari yoga fisik biasa karena ini memang mengolah energi
saja, bukan fisik. Mudra itu adalah membentuk jari tangan dalam pola-pola
tertentu. Fungsinya untuk mengalirkan energi ke cakra-cakra atau bagian tubuh
tertentu. Bagi mereka yang peka akan bisa merasakan aliran energi tersebut. Ini
tidak terkait dengan agama apa pun walau memang posisi mudra tersebut banyak
juga terdapat di arca-arca candi. Juga terdapat pada posisi tangan penari
tradisional di Jawa yang biasanya menggambarkan pose mudra untuk bermeditasi
dan menenangkan pikiran, yakni ujung jempol bersentuhan dengan ujung jari
tengah. Itu sebenarnya aslinya ajaran untuk mengolah energi saja, bukan ajaran
agama.
Kalau di reiki
tidak diajari mudra-mudra seperti di atas. Saya kira ada baiknya juga pelatihan
reiki bisa diberikan di sekolah-sekolah bagi siswa yang berminat. Bebas tentu,
tidak perlu wajib. Karena masih ada yang tidak setuju. Untuk kesehatan dan
kebugaran, juga meningkatkan spiritualitas dan kepercayaan kepada hal-hal yang
gaib. Ini memang teknik yang netral, seperti juga sepakbola atau pingpong.
Walau ciptaan orang Inggris dan Cina, bukan berarti kalau kita bermain kedua
olahraga tersebut lalu menjadi orang Kristen atau Kong Hu Cu. Kisah yang
serupa, pada zaman Belanda dulu sepakbola sempat juga diharamkan karena
dianggap olahraga orang kafir. Menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa Indonesia
juga dulu diharamkan. Huruf Latin dianggap hurufnya orang kafir. Ilmu-ilmu umum
seperti IPA dan IPS juga pernah diharamkan karena dianggap ilmu kafir.
Sebaiknya umat Islam senantiasa berpikir panjang dulu sebelum mengharamkan
sesuatu, tidak bersikap picik sehingga sulit menjadi maju.
Kelebihan
pelatihan reiki memang terutama soal waktu pelatihannya yang sangat cepat
sehingga semua siswa akan bisa menguasainya. Sangat berbeda dengan tenaga dalam
pernafasan yang minimal butuh waktu dua tahun supaya energinya cukup kuat untuk
terapi pengobatan atau mengajar orang lain sehingga sering banyak peserta yang
berhenti di tengah jalan. Tenaga dalam pernafasan juga membutuhkan latihan yang
sangat rutin dan konsisten supaya energinya bisa terkumpul banyak. Setelah
energinya banyak pun, maka bila tidak rajin latihan akan melemah lagi, bahkan
bisa hilang sama sekali. Meski demikian, bila ada yang telaten, maka yang
paling baik memang bila kita mempelajari dan mengombinasikan keduanya sehingga
nanti bisa saling melengkapi satu sama lain. Akan sayang bila ilmu tenaga dalam
pernafasan lalu ditinggalkan begitu saja. Tetap harus kita lestarikan karena
memang akan banyak manfaatnya.
Selain itu, ada
juga ilmu gaib yang tak bisa disebut tenaga dalam lagi, tapi tenaga luar,
karena memakai energi dari makhluk-makhluk di frekuensi ultraviolet. Ada yang
memakai energi dari makhluk ultra aliran baik-baik, ada juga yang memakai
makhluk ultra aliran hitam, termasuk yang sedang dibahas di DPR sekarang. Untuk
memperolehnya biasanya dengan melakukan puasa dan amalan tertentu. Ilmu semacam
ini ada dan nyata, tapi kita memang mesti mengamatinya dengan bantuan
alat-alat, tak bisa dengan mata telanjang, karena frekuensi makhluk-makhluk
tersebut diluar jangkauan range mata
manusia. Setelah tahu apa dan bagaimananya, rasanya memang lebih tepat bila
mereka itu disebut makhluk ultra, bukan makhluk gaib lagi. Juga tidak tepat
bila mereka disebut makhluk dari dimensi lain, karena mereka berada di dimensi
yang sama juga dengan kita. Mereka bisa dideteksi dengan alat-alat elektronik
biasa kok.
6. Penutup
Demikianlah kisah
barang gaib yang ternyata tidak gaib ini. Itu semua sebenarnya hal yang alami
saja, gejala alam biasa yang bisa dideteksi dengan peralatan elektronik pula. Entah
kenapa DPR kita sampai tur ke Eropa pula dengan biaya miliaran rupiah. Tidak
jelas. Apalagi kalau sampai di Eropa malah berguru ke Richard Dawkins dan
kawan-kawan.
Bagaimana pun,
kadang terlintas di pikiran saya bagaimana bila orang ateis semacam Richard
Dawkin dan kawan-kawannya di-attunement
reiki dan ternyata mereka termasuk orang yang peka. Saya yakin mereka bisa
berubah pendirian dan akan percaya dengan barang-barang gaib. Saya sendiri saat
pertama kali merasakan sensasi energi reiki dan kemudian mempraktekkannya
memang adalah pengalaman yang luar biasa. Terasa aneh tapi nyata. Ternyata
energi gaib itu memang ada. Dan selain saya, tentu banyak orang lain yang peka.
Jadi, memang para
anggota DPR itu tak perlu kunjungan kerja jauh-jauh dan mahal-mahal Rp 6,5
miliar ke Eropa. Cukup menggunakan speaker aktif saja bisa mendeteksi santet
kok. Atau bisa juga ditambah membeli kamera UV dan IF yang telah dimodifikasi
khusus. Pembaca boleh ikut membeli kalau mau. Dan setelah itu Anda tak perlu
merasa kesepian bila sedang sendirian di apartemen, rumah atau lembur di kantor.
Cukup gunakan kamera untuk melihat sekeliling. Siapa tahu nanti akan ada
“teman-teman” yang lewat di apartemen dan rumah anda. Hiiiiii....
Untuk menjelaskan
barang gaib begini, selain mengutip ayat-ayat kita memang bisa juga menambahnya
dengan mengutip indovision dan artikel-artikel ilmiah lainnya. Kalau cuma
dengan ayat-ayat orang biasanya malah bosan karena cuma mengulang-ulang yang
sudah sering diceramahkan tanpa memberikan penjelasan apa-apa. Jadi menngantuk
nanti yang membaca atau mendengarkan.
Dan yang
terakhir, marilah kita membaca surat al-Baqarah ayat-ayat awal. Dzaalikal kitaabi laa raiba fiihi. Hudan lil
muttaqiin, alladzina yu'minuna bilghaibi…. dan seterusnya. Boleh Anda
teruskan sendiri, sampai khatam 30 juz juga boleh. Tentunya Anda semua sudah
hafal ayat awal al-Baqarah ini, bukan? Kalau tidak hapal boleh balik sekolah ke
TK atau TPA lagi. :D
Malang, 31
Maret – 6 April 2013
[1] Peter
creighton, “A New way to Capture Ghosts on
Camera", http://petercreighton.hubpages.com/hub/A-new-way-to-try-and-capture-a-ghost-on-camera. Lihat juga artikel “Ultra-Violet-Ghost-Hunting” karya penulis
yang sama http://petercreighton.hubpages.com/hub/Ultra-Violet-Ghost-Hunting
[2] Can you tell names of creatures who can hear infrasonics?
Beberapa artikel menarik yang terkait lainnya adalah Vision
in Birds, Butterflies, Cats, and Dogs , What Animals/Insects Can See
Ultraviolet Light? Which Ones Cannot? Lihat juga True
Colors: How Birds See the
World.
[4] “Kirlian
Photography”, Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/kirlian_photography
[5]
Maggie Ryan Sandford, “AC/DC: The
Tesla–Edison Feud”, http://mentalfloss.com/article/30140/acdc-tesla%E2%80%93edison-feud.
Lihat juga “War_of_Currents”, Wikipedia, https://en.m.wikipedia.org/wiki/War_of_Currents.
[6] Brian Kross,
“How many atoms are in the human body?” http://education.jlab.org/qa/mathatom_04.html
[7]
Julia Layton, “How Does the Body Make Electricity and How Does It Use
It?”, http://health.howstuffworks.com/human-body/systems/nervous-system/human-body-make-electricity.htm.
Dalam bahasa Indonesia disebut listrik. Tetapi dalam bahasa aslinya, yakni
bahasa Inggris disebut electricity
karena yang menyebabkan terjadinya aliran listrik itu karena pergerakan
elektron. Dari kata electron menjadi electricity.
[9] “Chi”,
Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Qi
[10]
Stephen Barrett, M.D., “Reiki
Is Nonsense”, http://www.quackwatch.org/01QuackeryRelatedTopics/reiki.html
[11]
“Kesesatan Tenaga Dalam”, http://pedang--langit.blogspot.com/2013/01/kesesatan-tenaga-dalam.html
[12] “Dalil
Halal-Haram Mempelajari Ilmu Tenaga Dalam”, https://sites.google.com/site/perguruanenergisemestaalam/services
[14]
“Benefits and Steps of Gyan Mudra”, http://www.yogawiz.com/yoga-mudra/prana-mudra.html
Sumber
Gambar
1.
“Electromagnetic
Radiation and Electromagnetic Spectrum”, http://chandra.harvard.edu/resources/em_radiation.html
2.
“Kirlian
Photography”, https://en.wikipedia.org/wiki/Kirlian_photography
3.
Ibid.
4.
Ibid.