Oleh: Helmi Junaidi
Saya kadang membaca orang ngetwit yang meremehkan google (internet) sebagai sumber referensi. Lho?? Ini aneh sekali. Internet kalau menurut saya adalah sumber referensi yang paling ultimate dan up-to-date. Tak bisa disaingi perpustakaan tradisional. Semenjak ada internet dan punya ensiklopedi digital saya sudah tak pernah lagi pergi ke perpustakaan biasa. Internet jauuuhh lebih lengkap ketimbang perpustakaan. Buku-buku Darwin bahkan semuanya ada di internet, buku Wallace juga, suatu hal yang takkan kita temui di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.
Jadi, jangan ada yang meremehkan internet. Tentu asal kita pandai memilah-milah sumber yang ada disana. Bukan sumber yang ditulis anak SD atau sumber ngawur lainnya. Kita bisa mencari dan memilih sumber yang baik dan kredibel. Kalau buku-buku digital bisa Anda buka antara lain Project Gutenberg yang menyediakan lebih dari 42.000 ebooks gratis, bisa download atau dibaca online. Hampir semua buku termasyhur karya penulis termasyhur ada di sana. Masih ada juga beberapa website lain yang berisi ebook gratis. Jadi, kalau ada yang meremehkan sumber di internet gara-gara ada sebagian tulisan yang ngawur disana, itu artinya dia sendiri yang tak pandai memilah-milah sumber yang ada. Apa lantas kalau kita pergi ke perpustakaan semua buku yang ada di sana bermutu juga? Tentu tidak.
Sebelum ada internet, saya dulu tak pernah membaca artikel majalah NatGeo, Science dan sebagainya. Juga tak bisa baca NYT, The Guardian, Al-Jazeera, BBC dan sebagainya. Sekarang ada tinggal klik saja. Tinggal follow di twitter dan kalau muncul artikel yang menarik tinggal klik. Sangat gampang dan mudah. Dulu sangat sulit mencari referensi. Karena itu, sekali lagi, bila ada yang meremehkan sumber di internet itu artinya dia sendiri yang oon tak pandai memilah dan memilih sumber yang baik. Yang perlu kita pertanyakan memang bukan apakah sumber itu hasil googling atau tidak, tapi yang perlu kita pertanyakan adalah sumber tersebut kredibel atau tidak. Kredibel tidaknya suatu sumber tentu bisa kita kroscek dengan cara membandingkannya dengan berbagai sumber lainnya. Hal itulah yang harus kita lakukan.
Jakarta, 27 Januari 2014